Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Siapa Dazall Sebenarnya

Dajjal berarti “yang menutupi” sesuatu di balik fakta2. Orang2 jenis sebutan Dajjal dapat terjelaskan dengan deskripsi itu, yg berarti “para pembohong”. “Tokoh2 politik” dapat di gambarkan dengan bentuk2 yang pernah di jelaskan di dalam Al Qur’an sebagai “para pembohong”, pada ayat surat Thaha 85-91 dan 95-98, diceritakan secara lengkap tentang perbuatan yang dilakukan Samiri yang juga sebagai seorang penipu & penguji umat.”Maka, sesungguhnya, Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”

Penjelasan lengkap baca saja, tafsirnya sudah jelas, seorang seperti kepandaian politik Samiri menyebabkan perpecahan antara golongan, pada pristiwa itu Musa & Harun hampir saja berkelahi karena Musa menyangka saudaranya telah ingkar membiarkan umatnya menyembah patung anak lembu dari emas. Gambaran pristiwa yang di jelaskan itu menjelaskan kepandaian Samiri untuk memecah belah umat manusia sehingga keadaan mereka menjadi lemah karena dengan jumlah yang terpecah mereka berjumlah sedikit & menjadi tidak memiliki kekuatan dan mudah di adu domba.

Sesungguhnya Al Qur’an itu adalah penegasan tentang pristiwa2 yang akan berulang terjadi pada segmen waktu peradaban-peradaban historis manusia, sebagai peringatan dan penjelas, sayang telah banyak di tinggalkan peranan ilmu yang terkandung di dalamnya hanya sebagai batasan norma, bukan kesaksian tentang suatu kecerdasan yang sangat2 jelas, coba lihat kembali makna tentang pristiwa antara Samiri, Musa & Harun, menjelaskan betapa mudahnya umat manusia untuk di propaganda dan terpecah belah dan bermusuhan akibat kepandaian politik seorang Samiri tanpa ia sendiri harus bersimbah darah, namun justru umat yang terpedaya yang bersimbah darah sementara ia selamat dan hanya di usir saja oleh Musa sebagai bukti “ujian” bagi umat manusia kelak bila ia muncul kembali dalam bentuk dimensi yang berbeda!

Lalu siapakah keturunan Samiri? Mengapa ia juga menjadi bahan perselisihan di antara kaum cerdas cerdik pandai? Padahal di Al Qur’an tentang perselisihan antara ahli kitab (kaum cerdas pandai) pun juga sudah di jelaskan sejelas-jelasnya, bahwa mereka hanya senang berselisih, namun siapa yang menyebabkan mereka berselisihpun sebenarnya juga sudah di jelaskan di dalam Al Qur’an yaitu orang2 yang memperjual belikan ayat-ayat, menyembunyikan kitab-kitab yang pernah di tulis sebelum Al Qur’an khususnya Taurat, serta perselisihan2 di dalamnya pun sudah di jelaskan di dalam Al Qur’an, dan mengapa mereka masih berselisih tentang itu? Karena mereka sombong, bahkan merasa lebih mulia di hadapan Tuhan, padahal mereka akan termakan oleh kesombongan mereka sendiri. Al Qur’an itu penjelasan yang sangat tegas dan berulang, karena pristiwa2 yang terjadi di belahan dunia akan selalu berulang, tujauan existensi perulangan itu untuk menguatkan hati manusia agar tidak kembali mengulangi kesalahan yang sama! Sederhana, tapi sangat akurat, dan hanya penegas bukan cerita karangan tentang sejarah dengan perlu tidaknya seluruh detail pristiwa di jelaskan! Detail itu hanya perlu pada bagian tertentu saja, yang terpenting makna perulangan yang akan terdeskripsi di setiap masa/waktu/zaman akan sama.

Sebagai contoh, siapakah Dajjal yang di maksud dalam hadits Rasul?
selengkapnya: klik disini
SUMBER:VIVANEWS.COM

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar